sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun
1846.
Sebelum kita membahas dan mengenal lebih jauh tentang buvanest spinal perlu kita ketahui dulu, bahwa ada yang memiliki masa kerja pendek maupun panjang penggunaannya pun berbeda-beda mekanisme kerjanya.
Mekanisme kerja Teori Medis Buvanest Spinal
Obat anestesi umum sampai sekarang belum jelas, meskipun mekanisme kerja susunan saraf pusat dan susunan saraf perifer mengalami banyak kemajuan pesat, maka timbullah berbagai teori. Beberapa teori yang dikemukan adalah:·
Teori koloid
Zat anestesi akan menggumpalkan sel koloid yang menimbulkan anestesi yang bersifat reversibel diikuti dengan proses pemulihan. Christiansen (1965) membuktikan bahwa pemberian eter dan halotan akan menghambat gerakan dan aliran protoplasma dalam amubaTeori lipid
Ada hubungan kelarutan zat anestetik dalam lemak dan timbulnya anestesi. Makin tinggiklerutan dalam lemak makin kuat sifat anestestetiknya. Teori ini cocok untk obat anestetik yang larut dalam lemak.
Teori adsorpsi dan tegangan permukaan
Pengumpulan zat anestesi pada permukaan sel menyebabkan proses metabolisma dan transmisi neural terganggu sehingga timbul anestesi.Teori biokimia
pemberiaan zat anestesi invitro menghambat pengambilan oksigen di otak dengan cara menghambatsistem fosforilasi oksidatif. Akan tetapi hal ini mungkin hanya menyertai anestesi bukan penyebab anestesi.
Teori neurofisiologi
pemberian zat anestesi akan menurunkan transmisi sinaps di ganglion cervicalis superior dan
menghambat formatio retikularis asenden untuk berfungsi mempertahankan
kesadaran.
Teori fisika Untuk Buvanest Spinal
zat anestesi dengan air di dalam susunan saraf pusat dapat membentuk mikrokristal sehingga
menggangu fungsi sel otak. Semua zat anestesi umum menghambat susunan saraf secara bertahap, mula-mula fungsi yang kompleks akan dihambat dan yang paling akhir adalah medula oblongata yang mengandung pusat vasomotor dan pusat pernafasan yang vital. Guedel (1920) membagi anestesi umum dengan eter menjadi 4 stadium,
Sebelum diberikan zat anestesi buvanest spinal pada pasien diberikan medikasi preanestesi dengan tujuan untuk mengurangi kecemasan, memperlancar induksi, merngurangi keadaan gawat anestesi, mengurangi timbulnya hipersalivasi, bradikardia dan muntah sesudah atau selama anestesia.