Tuesday 15 March 2011

Teroris Indonesia - Filipina, ancaman besar Asia

VIVAnews - Pemberantasan terorisme menjadi salah satu fokus kerjasama antara Indonesia dengan Filipina. Kedua negara bahkan memperbarui kerjasama di bidang kepolisian.

"Kita harus bekerjasama secara efektif dalam combating transnational crime," kata Presiden Yudhoyono di Istana Merdeka, Selasa 8 Maret 2011. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan antar kedua negara di sela kunjungan Presiden Filipina YM Benigno Aquino III ke Indonesia.

Presiden mengatakan, Indonesia dan Filipina merupakan negara yang menghadapi ancaman besar soal terorisme. "Sudah jadi pengetahuan umum bahwa ada network terorisme baik tingkat regional maupun global," kata dia.

Dengan demikian, kerjasama konkret untuk menanggulangi Teroris Indonesia harus dilakukan dengan saling menukar informasi intelijen, berbagi pengalaman, pendidikan, dan latihan. "Saya kira riil, kongkret, dan itu dibutuhkan oleh kedua negara."

SBY juga menambahkan pelaku-pelaku terorisme di kawasan Asia Tenggara memiliki mobilitas yang tinggi. "Bukan hanya Teroris Indonesia atau warga negara Indonesia yang terlibat dalam terorism,e bahkan dua pentolan dari Malaysia," kata SBY. "Saya tahu di Filipina juga ada warga negara Indonesia. Demikian seterusnya."

SBY menegaskan kerjasama harus dilakukan agar jangan sampai ada tempat aman bagi teroris. Selain fokus di bidang kepolisian, kedua negara juga menyepakati kerjasama di bidang ekonomi, pendidikan, kelautan, serta perbatasan. (umi)